Mencoba Untuk Tidak Menyerah

Menangkar Murai Batu itu susah-susah gampang. Begitu kata sebagian orang. Ada benarnya juga pernyataan itu. Kadang, hanya dimulai dengan sekedar iseng dan cuma coba-coba saja, malah jadi. Sementara ada yang sejak awal sudah sangat serius melakukannya, malah tidak sukses-sukses juga. Relatif.

Yang jelas, mau sekedar coba-coba atau sangat serius saat memulainya, bagi saya, menangkar Murai Batu itu tetap butuh yang namanya kesungguhan hati, kesabaran dan daya tahan terhadap ujian. Sebab, yang penting itu ternyata bukan saat memulainya, tetapi justru ketika penangkaran itu sudah berjalan. Inilah masa kritisnya; saat kita kerap diuji dengan beragam masalah dan kendala di penangkaran kita. Ujian itu banyak bentuknya; calon pasangan susah berjodoh, pasangan sudah jodoh tapi tak kunjung bertelur, betina bertelur tapi tak mau mengerami, betina mau mengerami tapi telur tak menetas, giliran telur menetas tapi anakan mati di sarang atau dibuang, indukan mati, kandang dibobol dan indukan raib digondol maling, dan masih banyak lagi masalah lainnya. Nah, saat-saat kritis seperti itulah ujiannya: apakah kita bisa sabar menghadapinya, atau memilih menyerah.

Meski belajar menangkar baru seumur jagung, Alhamdulillah, saya sudah mengalami ujian-ujian tadi, termasuk kandang dibobol dan indukan dicolong maling.

Hampir saja putus asa dan menyerah menghadapi ujian ini. Bagaimana tidak, sehari menjelang malam lebaran kemarin, 3 pasang indukan ludes diembat pencuri. Padahal, selama tujuh bulan menangkar, ketiga pasang indukan itu sudah memproduksi 16 anakan. Dan saat dicuri, 2 pasang indukan sedang mengerami 6 butir telur. Getir.

Beruntung saya masih menyimpan 2 anakan betina dan 1 jantan, turunan dari indukan-indukan yang sudah dicuri itu.

Ring TORO 002

Saya bersyukur, peristiwa kebobolan kandang itu tidak menyurutkan minat untuk terus belajar menangkar. Dengan menyicil satu demi satu, akhirnya 4 kandang kini terisi semua. Dan Alhamdulillah, sepasang indukan sudah menghasilkan anakan-anakan ini :

Ring TORO 018, 019, 020

Tapi ujian itu rupanya belum usai juga. 3 anakan sekaligus yang baru berusia 2 minggu, dalam semalam habis disikat tikus. Sekali lagi, dengan doa rekan-rekan Pecinta Murai Batu dan para Breeder sekalian,  saya mencoba untuk tidak menyerah….

Salam Breeding

GIBRAN Lukisan Pointilisme : EW Tawantoro – 2009

Tinggalkan komentar